Blogger Widgets

Rabu, 06 April 2016

Programa Perikana Tingkat desa di Kecamatan Pebayuran Bekasi



KONSEP PROGAMA
PENYULUHAN PERIKANAN DESA KARANGREJA KECAMATAN PEBAYURAN
KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT


OLEH :
TIM PENYUSUN TINGKAT DESA
IRPAN SETIAWAN      48126110078







DESA KARANGREJA KECAMATAN PEBAYURAN KABUPATEN BEKASI
 PROPINSI JAWA BARAT
2015



I.       PENDAHULUAN
                                    
1.1.    Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Perikanan, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggung jawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Perikanan yang meliputi aspek-aspek Penggunaan Teknologi, Aspek pasar dan Permodalan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan.
Agar Revitalisasi Penyuluhan Perikanan dapat berjalan secara produktif, efektif dan efisien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan program-program pembangunan perikanan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Hal tersebut diperlukan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan perikanan yang komperhensif dengan memadukan seluruh sumberdaya yang tersedia.
Program penyuluhan perikanan merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan perikanan yang disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Perikanan, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa penyuluhan perikanan terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional. agar programa penyuluhan ini dapat merespon secara lebih baik aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha diperdesaan, penyusunan programa penyuluhan diawali dari tingkat desa/kelurahan.
Programa Penyuluhan Perikanan disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan. keterpaduan mengandung maksud bahwa programa penyuluhan perikanan disusun dengan memperhatikan programa perikanan penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota tingkat propinsi dan tingkat nasional, dengan berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. sedangkan yang dimaksud dengan kesinergian yaitu bahwa programa penyuluhan perikanan pada tiap tingkatan mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung. Dengan demikian semua programa penyuluhan perikanan selaras dan tidak bertentangan antara programa penyuluhan perikanan dalam berbagai tingkatan.
Berbagai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan programa penyuluhan perikanan antara lain sebagai berikut:
1) Belum tertibnya penyusunan programa penyuluhan perikanan disemua tingkatan;
2) Naskah programa penyuluhan perikanan belum sepenuhnya dijadikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan;
3) Keberadaan penyuluh perikanan tersebar pada beberapa dinas/instansi, baik dipropinsi maupun kabupaten/kota;
4) Programa penyuluhan perikanan kurang mendapat dukungan dari dinas/instansi terkait;
5) Penyusunan programa penyuluhan perikanan masih didominasi oleh petugas (kurang partisipatif).
Dengan berlakunya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Perikanan, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) maka programa penyuluhan perikanan diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan perikanan sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan perikanan ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas/instansi terkait.
Programa penyuluhan perikanan ditingkat provinsi, kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan penyuluhan perikanan. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.
Desa Karangreja merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pebayuran yang mempunyai potensi perikanan yang cukup bagus, namun potensi wilayah di kelurahan Karangreja belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu penulis dapat melakukan Teaching Factory untuk penyusunan programa penyuluhan perikanan demi menunjang perkembangan Desa Karangreja dalam bidang perikanan.

1.2.    Tujuan
1.      Mempelajari cara penyusunan konsep programa penyuluhan perikanan di tingkat Desa .
2.      Mengidentifiksi potensi wilayah dibidang perikanan dan permasalahan serta faktor–faktor penghambat penyusunan konsep programa penyuluhan perikanan di Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
3.      Taruna-taruni mampu menyusun programa penyuluhan perikanan bersama penyuluh di tingkat Desa.









II.     TAHAPAN PENYUSUNAN

2.1.   Keadaan Umum Desa Karangreja
2.1.1.      Keadaan geografis
A.  Luas dan letak Desa Karangreja
Desa Karangreja merupakan wilayah kecamatan Pebayuran yang terdiri dari 3 dusun yang mempunyai luas sekitar 532 Ha, merupakan salah satu daerah administrasi dengan batas wilayahnya sebagai berikut :
·         Sebelah Utara         : Desa Karangsegar
·         Sebelah Selatan       : Desa Karangjaya
·         Sebelah Timur         : Desa Karangpatri
·         Sebelah Barat          : Desa Sukalaksana
Dari segi pembagian wilayah kelurahan Karangreja dibagi menjadi  3 dusun, 14 Rukun Tetangga (RT), 7 Rukun Warga (RW).
B.  Jarak tempuh dan letak desa
·         Jarak ke kantor Kecamatan            : 7 km
·         Jarak ke Ibu kota Kabupaten         : 40 km
·         Jarak ke Ibu kota Provinsi              : 150 km
·         Jarak ke Ibu kota Negara               : 85 km

2.1.2.      Keadaan penduduk
A.    Keadaan penduduk wilayah binaan
Jumlah penduduk Desa Karangreja  adalah = 8.146 Jiwa dengan rincian sebagai berikut :  - Laki-laki                      =    4.103  Jiwa
-  Perempuan               =    4.043  Jiwa
-  Kepala Keluarga      =    2.290  KK
-  KK Tani                   =       465  KK Tani
-  KK Pra KS              =       740  KK Pra KS
-  KK KS I                 =       497  KK KS I   



B.     Jumlah penduduk
Data penduduk di Desa Karangreja dikelompokan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagai berikut :
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Keterangan
Jumlah
1.
Laki-laki
4.680 Jiwa
2.
Perempuan 
4.376 Jiwa

TOTAL
           9.056 Jiwa
3.
Jumlah KK
2.792 KK
Sumber : Data Monografi Kelurahan Karangreja 2015
C.    Jumah penduduk berdasarkan kelompok umur
Tabel 2. Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
No.
Golongan Umur
(Tahun)
Jumlah
(Orang)
1
0 – 4
790
2
5 – 9
738
3
10 -14
769
4
15 – 19
766
5
20 – 24
749
6
25 – 29
771
7
30 – 34
748
8
35 – 39
730
9
40 – 44
688
10
45 – 49
656
11
50 – 54
577
12
55 – 59
527
13
≥ 60
547
Jumlah
9.056
Sumber: Monografi desa karangreja 2015
D.      Berdasarkan tingkat pendidikan
Data penduduk Desa Karangreja berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3. Sebagai berikut :
Tabel 3. Data jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No.
Pendidikan
Jumlah (Orang)
1.
Taman Kanak-kanak
133
2.
Sekolah Dasar
230
3.
SMP/ SLTP
178
4.
SMA/ SLTA
95
5.
Akademi ( D1 - D3 )
15
6.
Sarjana (S1)
32
7.
S2
8
8.
S3
-

JUMLAH
691

JUMLAH TOTAL
691
Sumber : Data Monografi Desa Karangreja Tahun 2015
E.       Berdasarkan mata pencaharian
Data penduduk Desa Karangreja dikelompokkan menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4. sebagai berikut :




 Tabel 4. Data jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
No
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah (orang)
1.
Petani/ pembudidaya/ pengolah
739
2.
PNS/ TNI/ Swasta
26
3.
Wiraswasta/ Pedagang
572
4.
Sopir/Jasa
156
5.
Tidak bekerja
393

Jumlah total Penduduk
2.556
 Sumber : Data Monografi Desa Karangreja Tahun 2015
2.1.3.      Keadaan kelompok perikanan
Data jumlah kelompok perikanan berdasarkan usahanya dapat dilihat pada Tabel 5. sebagai berikut :
  Tabel 5. Data jumlah kelompok perikanan
No
Nama Kelompok
Jenis Usaha
Jumlah Anggota
1.
Pindang Makmur 1
Pengolahan pindang
23
2
Pindang Makmur 2
Pengolahan pindang
23
3.
Pindang Makmur 3
Pengolahan pindang
20
4.
Benih Makmur 1
Budidaya pembesaran
7
5.
Berkah Jaya
Budidaya pembesaran
20
  Sumber : Data Primer 2015
2.1.4.      Keadaan penggunaan lahan
 Mayoritas penggunaan/pemanfaatan lahan di Desa Karangreja didominasi oleh tanah berupa tanah tegalan dan sawah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Sebagai berikut :

  Tabel 6. Data penggunaan lahan berdasarkan luas
No
Penggunaan Tanah
Luas (ha)
1.
Perdesaan :
a.    Pemukiman
b.    Bangunan umum
c.    Jalur hijau
d.   Pemakaman
e.    Perkantoran

70
1,2
0,5
0,7
0,3


JUMLAH I
72,7
2.
Untuk Usaha  :
a.    Persawahan
b.    Perkebunan
c.    Perikanan

455
0,5
3

JUMLAH II
458,5
Sumber : Data Monografi Desa Karangreja 2015
2.1.5. Keadaan lahan potensi perikanan
Luas lahan potensial untuk perikanan dan luas lahan aktual yang baru dimanfaatkan di Desa Karangreja dapat dilihat pada Tabel 2. sebagai  berikut :
 Tabel 7. Data lahan potensi perikanan

No

Desa
Pembudaya/kelompok pengolah
Budidaya
Pengolahan
Aktual (ha)
Potensial (ha)
Aktual
Potensial
1.
Karangreja
3
8
-
-
Sumber : Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Perikanan


2.1.6.  Keadaan tingkat produksi
 Tingkat Produksi Perikanan dalam satu tahun di Desa Karangreja dapat dilihat pada Tabel 8. sebagai berikut :
  Tabel 8. Data tingkat produksi dalam satu tahun

No

Desa
Tingkat Produksi (ton/tahun)
Budidaya
Pengolahan pindang
Aktual
Potensial
Aktual
Potensial
1.
Karangreja
3,6
80
32
64
  Sumber : Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Perikanan




















III.             PERUMUSAN MASALAH

Menentukan masalah umum dan masalah khusus untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam kelompok budidaya dan pengolah hasil perikanan. Adapun perumusan masalah dalam programa yang terdapat di Desa Karangreja yaitu masalah umum dan masalah khusus dapat dilihat pada data berikut:
3.1              Perumusan Masalah Budidaya Perikanan
Permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Masalah umum dan Masaah khusus budidaya perikanan
MASALAH UMUM
MASALAH KHUSUS
·         Aspek Teknis
1.      Teknik budidaya belum sesuai CBIB



2.      Produksi ikan rendah

-          Tidak melakukan persiapan kolam
-          Pemberian pakan tidak sesuai dosis
-          Tidak menggunakan pakan pellet

-          Penggunaan teknologi yang masih tradisional
-          Tidak mengetahui cara pengendaian hama dan penyakit
-          Manajemen pemberian pakan blum sesuai
-          Tingkat keamanan disekitar kolam masih rendah

·         Aspek Ekonomi
1.      Belum adanya dukungan dari pemerintah



2.      Kemampuan modal usaha masih rendah



-          Sikap pasif PU tentang pengetahuan bantuan
-          Kurangnya keterampilan tentang pembukuan

-          Tidak adanya modal

·         Aspek Sosial
1.      Kurangnya kunjungan, peatihan, dan penyuluhan  perikanan

2.      Pengetahuan tentang keompok masih rendah






3.      Tidak adanya sarpras penunjang budidaya


-          Tidak adanya penyuluh perikanan


-          Kelompok dibuat hanya untuk mendapat bantuan
-          Belum menjadikan perikanan sebagai pekerjaan pokok pembudidaya
-          Kurangnya pertemuan kelompok
-          Belum tahu manfaat dan fungsi kelompok

-          Belum terbentuknya koperasi
-          Tidak adanya TPI

3.2              Perumusan Masalah Pengolah Hasil Perikanan
Permasalahan yang dihadapi oleh pengolah hasil perikanan di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Masalah umum dan Masalah khusus pengolah hasil perikanan
MASALAH UMUM
MASALAH KHUSUS
·         Aspek Teknis
1.      Peningkatan produksi olahan belum berkembang

-          Penggunaan alat yang masih tradisional
-          Jenis olahan ikan yang hanya satu komoditas
·         Aspek Ekonomi
1.      Pengetahuan tentang manajemen usaha belum bisa

2.      Kurangnya pengetahuan terhadap informasi pasar


3.      Kemampuan moda usaha masih rendah

-          Kurangnya keterampilan tentang pembukuan
-          Tidak meakukan analisa usaha

-          Kurangnya pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk
-          Pemasaran yang tidak terlalu luas

-          Kurangnya modal
-          Kurang lengkapnya sarana prasarana pengolahan

·         Aspek Sosial
1.      Kurangnya kunjungan, peatihan, dan penyuluhan  perikanan

2.      Minat berkelompok kurang

-          Tidak adanya penyuluh perikanan


-          Kurangnya pertemuan kelompok
-          Belum tahu manfaat dan fungsi kelompok




3.3.       Uji Prioritas Masalah
Uji prioritas masalah dengan metode GMP. Bisa dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Uji prioritas masalah
NO.
Jenis Masalah
Nilai (1-3)
Jumlah
Proritas
G

M

P
1.
Kurangnya pengetahuan tentang teknik pemberian pakan
3
3
3
9
I
2.

Kurangnya pengetahuan tentang teknik Persiapan kolam
3
3
3
9
I
3.
Kurangnya pengetahuan tentang budidaya secara intensif

3
3
3
9
I
4.

Harga pakan yang mahal
2
3
3
8
II
5.
Kurangnya keterampilan tentang pembukuan
2
2
3
7
III
6.
Kurangnya minat mencari informasi mengenai lembaga keuangan pinjaman usaha
3
1
1
5
V
7.
Tidak adanya minat pembudidaya/ pengolah untuk menjadi penyuluh swadaya atau
3
3
3
9
I
8.
Rendahnya kesadaran hukum pembudidaya dalam berkelompok

1
1
1
3
VI
   9.
Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan alat baru/modern
3
3
2
8
II
10.
Kurangnya pasokan ikan dengan jenis ikan yang berbeda
2
2
2
6
IV
11.
Kurangnya pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk

2
1
1
4
VI
12.
Bantuan barang dari pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan

3
3
2
8
II
13.
Rendahnya pengetahuan untuk mengakses jaringan dan memperluas area pemasaran

2
1
1
4
VI
14.
Kurangnya pertemuan kelompok
2
1
2
5
V
Keterangan:
  Gawat             : Merupakan besar/kecil akibat atau kerugian bagi pelaku utama
Mendesak       : Adalah ketersediaan waktu bagi pemecahan masalah tertentu. Bila
masalah tersebut tidak dapat ditunda berarti semakin mendesak.
Penyebaran    : Merata atau hanya parsial saja masalah tersebut muncul, semakin
                          merata berarti penyebaranya semakin tinggi.









IV.             PERUMUSAN TUJUAN

Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus untuk mengetahui apa yang ingin dicapai dalam kelompok budidaya dan pengolah hasil perikanan. Adapun perumusan tujuan dalam programa yang terdapat pada Desa Karangreja yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
4.1. Perumusan Tujuan Budidaya Perikanan
       Tujuan umum dan tujuan khusus pembudidaya di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Tujuan umum dan tujuan khusus budidaya perikanan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
·         Aspek teknis
1.      Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya yang baik dan benar






2.      Upaya meningkatkan produksi budidaya

-          Meningkatkan pengetahuan tentang teknik persiapan kolam
-          Meningkatkan pengetahuan tentang pemberian pakan sesuai dosis
-          Meningkatkan pengetahuan tentang perlunya pemberian pakan pellet


-          Meningkatkan pengetahuan tentang polla pemeliharaan secara intensif
-          Meningkatkan pengetahuan tentang cara pengendalian hama dan penyakit
-          Meningkatkan pengetahuan tentang waktu pemberian pakan
-          Meningkatkan keamanan disekitar kolam
·         Aspek Ekonomi
1.      Dukungan dari pemerintah







2.      Meningkatkan kemampuan modal usaha

-          Pengadaan pengajuan bantuan sarana prasarana dari pemerintah
-          Meningkat pengetahuan tentang cara pembukuan


-          Meningkatkan pengetahuan tentang pengajuan bantuan modal
·         Aspek Sosial
1.      Mengadakan kunjungan, pelatihan dan penyuuhan perikanan




2.      Meningkatkan pengetahuan tentang kelompok perikanan


-          Merekrut tenaga penyuluh perikanan
-          Menumbuhkan minat pembudidaya untuk mau menjadi penyuluh swadaya

-          Memberikan pengarahan tentang pengertian suatu kelompok
-          Menumbuhkan minat untuk menjadikan perikanan sebagai pekerjaan utama
-          Meningkatkan pertemuan kelompok

4.1 Perumusan Tujuan Pengolah Hasil Perikanan
      Tujuan umum dan tujuan khusus pengolah hasil perikanan di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Tujuan umum dan khusus pengolah hasil perikanan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
·         Aspek teknis
1.      Upaya meningkatkan produksi olahan ikan

-          Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan alat yang modern
-          Menambah jenis komoditas olahan ikan

·         Aspek Ekonomi
1.      Meningkatkan pengetahuan tentang manajemen usaha


2.      Menambah pengetahuan tentang informasi pasar



3.      Upaya meningkatkan moda usaha







-          Meningkatkan keterampilan tentang pembukuan
-          Melakukan proses analisa usaha

-          Meningkatkan pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk
-          Memperluas area pemasaran

-          Menambah modal usaha melalui pengajuan bantuan modal dari pemerintah
-          Melengkapi sarana prasarana pengolahan melalui pengajuan bantuan

·         Aspek Sosial
1.      Mengadakan kunjungan, pelatihan dan penyuuhan perikanan


2.      Menumbuhkan minat berkelompok




-          Merekrut tenaga penyuluh perikanan
-          Menumbuhkan minat pembudidaya untuk mau menjadi penyuluh swadaya

-          Meningkatkan pertemuan rutin dengan kelompok
-          Meningkatkan pengetahuan tentang fungsi kelompok



4.3. Cara Mencapai Tujuan
Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam programa ini harus dibuat suatu rencana kegiatan tahunan. Adapun rencana kegiatan tahunan dalam programa  untuk mencapai tujuan yang terdapat di Desa Karangreja.




4.3.1. Cara mencapai tujuan kegiatan budidaya perikanan
Tabel 14. Cara mencapai tujuan budidaya
No
Masalah
Kegiatan
Tujuan
Metode
Sasaran
Vol
Lokasi
Waktu
Biaya
SBR Biaya
Pelaksana
Penanggung
jawab
Pihak Terkait
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A

Aspek Teknis


1.
Kurangnya pengetahuan tentang teknik pemberian pakan
Sosialisasi penting teknik persiapan kolam
Peningkatan PKS
Ceramah, dem.car dan pertemuan
Pelaku utama dan Kelp. RTP
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
50.000


PM
Penyuluh PPL

Kepala BP3K,
PPL
Dinas KP,
BP3K
2.
Kurangnya pengetahuan tentang teknik Persiapan kolam
Sosialisasi pentingnya cara mengukur kualitas air pada kolam
Peningkatan PKS
Dem.cara Diskusi,
dan pertemuan
Kelp. RTP
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
50.000


PM
Penyuluh PPL


Kepala BP3K, PPL

Dinas KP,
BP3K
3.
Kurangnya pengetahuan tentang budidaya secara intensif
Penyuluhan
Peningkatan PKS
Pemutaran film, Dem.car dan pertemuan
Pelaku utama, Pokdakan
2x
Desa Karangreja
Jan - Des
300.000


PM
Penuluh PPL
Kepala BP3K
BP4K, BP3K.
4.
Harga pakan yang mahal
Penyuluhan, Pelatihan
Meningkatkan kemampuan membuat pakan
Dem.cara, pertemuan
Pokdakan
3x
Desa Karangreja
Jan - Des
50.000


PM
Penyuluh PPL
Kepala BP3K
Dinas KP, BP4K, BP3k
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
B
Aspek Ekonomi
5.
Kurangnya minat mencari informasi mengenai lembaga keuangan pinjaman usaha
Penyuluhan
Peningkatan PKS
Individu, kelompok
Kelp.RTP
2 x
Desa Karangreja

Jan - Des

50.000


Penyuluh PPL
Koord. Penyuluh
BP3K
Dinas KP
6.
Kurangnya keterampilan tentang pembukuan
Penyuluhan dan sosiaisai
Peningkatan PKS
Dem.car, pelatihan

Pelaku utama
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
100.000



PM
Penyuluh PPL
Koor
Penyuluh

BP3K
Dinas KP, Perbankan



1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
C
Aspek Sosial
7.
Tidak adanya minat pembudidaya untuk menjadi penyuluh swadaya atau sukarela
Penyuluhan, sosialisasi
Peningkatan PKS
Ceramah dan pelatihan
Kelompok
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
20.000



swadaya
Penyuluh PPL
Koor
Penyuluh
BP3K
Dinas KP

8.
Rendahnya kesadaran hukum pembudidaya dalam berkelompok
Penyuuhan
Peningkatan PKS
ceramah
Pelaku utama
2x
Desa Karangreja
Jan - Des
20.000



PM
Penyuluh PPL
Kepala BP3K
BP3K





4.3.2. Cara mencapai tujuan kegiatan pengolah hasil perikanan
Tabel 14. Cara mencapai tujuan pengolah hasil perikanan
No
Masalah
Kegiatan
Tujuan
Metode
Sasaran
Vol
Lokasi
Waktu
Biaya
SBR Biaya
Pelaksana
Penanggung
jawab
Pihak Terkait
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A

Aspek Teknis


1.
Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan alat baru/modern
Penyuluhan dan pelatihan
Peningkatan PKS
Dem.cara dan pertemuan
Pelaku utama dan Kelp. RTP
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
100.000


PM

Penyuluh PPL

Kepala BP3K,
PPL
Dinas KP
BP3K
2.
Kurangnya pasokan ikan dengan jenis ikan yang berbeda
Penyuluhan dan kunjungan
Peningkatan PKS
Diskusi,
dan pertemuan
Kelp. RTP
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
50.000

swadaya


Penyuluh PPL


Kepala BP3K
Dinas KP
BP3K
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
B
Aspek Ekonomi
3.
Kurangnya pengetahuan Pelaku utama untuk melakukan pengemasan produk
Penyuluhan dan pelatihan
Peningkatan PKS
Demcar, ceramah.
Kelp.RTP
2 x
Desa Karangreja

Jan - Des
100.000



PM

Penyuluh PPL
Koor
Penyuluh
BP3K
Dinas KP
4.
Rendahnya pengetahuan untuk mengakses jaringan dan memperuas area pemasaran
Penyuluhan dan kunjungan
Peningkatan PKS
Ceramah
Pelaku utama
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
20.000




Swadaya
Penyuluh PPL
Koor
Penyuluh

BP3K
Dinas KP



1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
C
Aspek Sosial
5.
Tidak adanya minat pembudidaya/ pengolah untuk menjadi penyuluh swadaya atau sukarela

Penyuluhan dan sosialisasi
Peningkatan PKS
Ceramah dan kunjungan
Pelaku utama
2x

Desa Karangreja

Jan - Des
50.000




swadaya

Penyuluh PPL
Koor
Penyuluh
BP3K
Dinas KP
Perbankan



V.                PENUTUP

5.1              Penutup
Programa Penyuluhan Perikanan Desa Karangreja Tahun 2015 ini disusun secara terpadu dan partisipatif yang melibatkan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan serta penyelenggara penyuluhan perikanan dan stakeholder yang terkait. Langkah-langkah dalam penyusunan Programa Penyuluhan Perikanan ini dilakukan secara bertahap melalui proses identifikasi, analisis dan pengkajian, penyusunan, verifikasi dan pengesahan programa penyuluhan. Tahapan kegiatan tersebut adalah :
1)      Rencana kegiatan penyusunan programa penyuluhan perikanan.
2)      Identifikasi potensi wilayah.
3)      Analisis potensi wilayah.
4)      Penetapan factor penentu atau permasalahan prioritas (Impact Point ).
5)      Penyusunan konsep programa, verifikasi dan pengesahan.
Dengan tersusunnya Programa Penyuluhan Perikanan Desa Karangreja Tahun 2015 ini diharapkan tujuan penyuluhan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Pada dasarnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan penyuluhan perikanan ini akan tercapai apabila terjalin kerjasama yang baik dari semua pihak antara pelaku utama/pelaku usaha perikanan, masyarakat perikanan, Penyuluh Perikanan, swasta dan Pemerintah (sebagai fasilitator).
Disadari bahwa dalam penyusunan programa ini masih terdapat kekurangan, baik materi maupun dalam penyajian. Oleh karena itu kami harapkan masukan dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan demi tercapainya tujuan penyuluhan perikanan di Desa Karangreja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar