KONSEP PROGAMA
PENYULUHAN PERIKANAN DESA KARANGREJA
KECAMATAN PEBAYURAN
KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT
OLEH :
TIM
PENYUSUN TINGKAT DESA
IRPAN
SETIAWAN 48126110078
DESA
KARANGREJA KECAMATAN PEBAYURAN KABUPATEN BEKASI
PROPINSI
JAWA BARAT
2015
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Perikanan,
Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penyuluhan
menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Wewenang
dan tanggung jawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan
menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Perikanan yang meliputi aspek-aspek
Penggunaan Teknologi, Aspek pasar dan Permodalan, ketenagaan, penyelenggaraan,
sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan.
Agar Revitalisasi Penyuluhan Perikanan dapat berjalan secara produktif,
efektif dan efisien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan
program-program pembangunan perikanan,
baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Hal tersebut
diperlukan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan perikanan yang komperhensif dengan
memadukan seluruh sumberdaya yang tersedia.
Program penyuluhan perikanan merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan
penyuluhan. Programa penyuluhan perikanan yang disusun setiap tahun membuat
rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada
masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya
sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Perikanan, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa
penyuluhan perikanan terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau
unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan
kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.
agar programa penyuluhan ini dapat merespon secara lebih baik aspirasi pelaku
utama dan pelaku usaha diperdesaan, penyusunan programa penyuluhan diawali dari
tingkat desa/kelurahan.
Programa Penyuluhan Perikanan disusun dengan memperhatikan
keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan.
keterpaduan mengandung maksud bahwa programa penyuluhan perikanan disusun
dengan memperhatikan programa perikanan penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat
kabupaten/kota tingkat propinsi dan tingkat nasional, dengan berdasarkan
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. sedangkan yang dimaksud dengan
kesinergian yaitu bahwa programa penyuluhan perikanan pada tiap tingkatan
mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung. Dengan demikian semua programa
penyuluhan perikanan selaras dan tidak bertentangan antara programa penyuluhan
perikanan dalam berbagai tingkatan.
Berbagai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan programa
penyuluhan perikanan antara lain sebagai berikut:
1)
Belum tertibnya penyusunan programa penyuluhan perikanan disemua tingkatan;
2)
Naskah programa penyuluhan perikanan belum sepenuhnya dijadikan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan;
3)
Keberadaan penyuluh perikanan tersebar pada beberapa dinas/instansi, baik
dipropinsi maupun kabupaten/kota;
4)
Programa penyuluhan perikanan kurang mendapat dukungan dari dinas/instansi
terkait;
5)
Penyusunan programa penyuluhan perikanan masih didominasi oleh petugas (kurang
partisipatif).
Dengan berlakunya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Perikanan, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) maka programa
penyuluhan perikanan diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan
perikanan sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang
tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan
pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam
programa penyuluhan perikanan ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama
dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas
dinas/instansi terkait.
Programa penyuluhan perikanan ditingkat provinsi,
kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan penyuluhan
perikanan. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang
menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten/
Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan
alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.
Desa Karangreja merupakan salah
satu Desa di Kecamatan Pebayuran yang mempunyai potensi perikanan yang cukup
bagus, namun potensi wilayah di kelurahan Karangreja belum dimanfaatkan secara
maksimal. Oleh karena itu penulis dapat melakukan Teaching Factory untuk
penyusunan programa penyuluhan perikanan demi menunjang perkembangan Desa
Karangreja dalam bidang perikanan.
1.2. Tujuan
1.
Mempelajari cara
penyusunan konsep programa penyuluhan perikanan di tingkat Desa .
2.
Mengidentifiksi potensi
wilayah dibidang perikanan dan permasalahan serta faktor–faktor penghambat
penyusunan konsep programa penyuluhan perikanan di Desa Karangreja, Kecamatan
Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
3.
Taruna-taruni mampu
menyusun programa penyuluhan perikanan bersama penyuluh di tingkat Desa.
II. TAHAPAN PENYUSUNAN
2.1. Keadaan Umum Desa Karangreja
2.1.1.
Keadaan
geografis
A. Luas dan letak Desa
Karangreja
Desa Karangreja
merupakan wilayah kecamatan Pebayuran yang terdiri dari 3 dusun yang mempunyai
luas sekitar 532 Ha, merupakan salah satu daerah administrasi dengan batas
wilayahnya sebagai berikut :
·
Sebelah Utara : Desa Karangsegar
·
Sebelah Selatan :
Desa Karangjaya
·
Sebelah Timur :
Desa Karangpatri
·
Sebelah Barat :
Desa Sukalaksana
Dari segi pembagian
wilayah kelurahan Karangreja dibagi menjadi
3 dusun, 14 Rukun Tetangga (RT), 7 Rukun Warga (RW).
B. Jarak tempuh dan letak
desa
·
Jarak ke kantor
Kecamatan : 7 km
·
Jarak ke Ibu kota
Kabupaten : 40 km
·
Jarak ke Ibu kota
Provinsi : 150 km
·
Jarak ke Ibu kota
Negara : 85 km
2.1.2.
Keadaan
penduduk
A.
Keadaan penduduk wilayah binaan
Jumlah penduduk Desa
Karangreja adalah = 8.146 Jiwa dengan
rincian sebagai berikut : - Laki-laki = 4.103 Jiwa
- Perempuan =
4.043 Jiwa
- Kepala Keluarga = 2.290
KK
- KK Tani =
465 KK Tani
- KK Pra KS
=
740 KK Pra KS
- KK KS I = 497
KK KS I
B. Jumlah penduduk
Data penduduk di Desa Karangreja
dikelompokan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagai
berikut :
Tabel
1. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1.
|
Laki-laki
|
4.680
Jiwa
|
2.
|
Perempuan
|
4.376
Jiwa
|
|
TOTAL
|
9.056 Jiwa
|
3.
|
Jumlah
KK
|
2.792
KK
|
Sumber
: Data Monografi Kelurahan Karangreja 2015
C. Jumah penduduk berdasarkan
kelompok umur
Tabel
2. Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
No.
|
Golongan Umur
(Tahun)
|
Jumlah
(Orang)
|
1
|
0 – 4
|
790
|
2
|
5 – 9
|
738
|
3
|
10 -14
|
769
|
4
|
15 – 19
|
766
|
5
|
20 – 24
|
749
|
6
|
25 – 29
|
771
|
7
|
30 – 34
|
748
|
8
|
35 – 39
|
730
|
9
|
40 – 44
|
688
|
10
|
45 – 49
|
656
|
11
|
50 – 54
|
577
|
12
|
55 – 59
|
527
|
13
|
≥ 60
|
547
|
Jumlah
|
9.056
|
Sumber: Monografi desa
karangreja 2015
D.
Berdasarkan
tingkat pendidikan
Data penduduk Desa Karangreja
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3. Sebagai berikut :
Tabel
3. Data jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No.
|
Pendidikan
|
Jumlah (Orang)
|
1.
|
Taman Kanak-kanak
|
133
|
2.
|
Sekolah Dasar
|
230
|
3.
|
SMP/ SLTP
|
178
|
4.
|
SMA/ SLTA
|
95
|
5.
|
Akademi ( D1 - D3 )
|
15
|
6.
|
Sarjana (S1)
|
32
|
7.
|
S2
|
8
|
8.
|
S3
|
-
|
|
JUMLAH
|
691
|
|
JUMLAH TOTAL
|
691
|
Sumber
: Data Monografi Desa Karangreja Tahun 2015
E.
Berdasarkan
mata pencaharian
Data penduduk Desa Karangreja
dikelompokkan menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4. sebagai
berikut :
Tabel
4. Data jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
No
|
Jenis Mata
Pencaharian
|
Jumlah
(orang)
|
1.
|
Petani/ pembudidaya/ pengolah
|
739
|
2.
|
PNS/ TNI/ Swasta
|
26
|
3.
|
Wiraswasta/ Pedagang
|
572
|
4.
|
Sopir/Jasa
|
156
|
5.
|
Tidak bekerja
|
393
|
|
Jumlah total Penduduk
|
2.556
|
Sumber : Data Monografi Desa Karangreja Tahun
2015
2.1.3.
Keadaan
kelompok perikanan
Data
jumlah kelompok perikanan berdasarkan usahanya dapat dilihat pada Tabel 5.
sebagai berikut :
Tabel 5.
Data jumlah kelompok perikanan
No
|
Nama
Kelompok
|
Jenis
Usaha
|
Jumlah
Anggota
|
1.
|
Pindang Makmur 1
|
Pengolahan
pindang
|
23
|
2
|
Pindang Makmur 2
|
Pengolahan
pindang
|
23
|
3.
|
Pindang Makmur 3
|
Pengolahan
pindang
|
20
|
4.
|
Benih Makmur 1
|
Budidaya
pembesaran
|
7
|
5.
|
Berkah Jaya
|
Budidaya
pembesaran
|
20
|
Sumber : Data Primer 2015
2.1.4.
Keadaan
penggunaan lahan
Mayoritas penggunaan/pemanfaatan lahan di Desa
Karangreja didominasi oleh tanah berupa tanah tegalan dan sawah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Sebagai berikut :
Tabel 6.
Data penggunaan lahan berdasarkan luas
No
|
Penggunaan
Tanah
|
Luas
(ha)
|
1.
|
Perdesaan
:
a.
Pemukiman
b.
Bangunan umum
c.
Jalur hijau
d.
Pemakaman
e.
Perkantoran
|
70
1,2
0,5
0,7
0,3
|
|
JUMLAH I
|
72,7
|
2.
|
Untuk
Usaha :
a.
Persawahan
b.
Perkebunan
c.
Perikanan
|
455
0,5
3
|
|
JUMLAH II
|
458,5
|
Sumber
: Data Monografi Desa Karangreja 2015
2.1.5. Keadaan lahan potensi perikanan
Luas lahan potensial
untuk perikanan dan luas lahan aktual yang baru dimanfaatkan di Desa Karangreja
dapat dilihat pada Tabel 2. sebagai
berikut :
Tabel 7. Data lahan potensi perikanan
No
|
Desa
|
Pembudaya/kelompok
pengolah
|
|||
Budidaya
|
Pengolahan
|
||||
Aktual
(ha)
|
Potensial (ha)
|
Aktual
|
Potensial
|
||
1.
|
Karangreja
|
3
|
8
|
-
|
-
|
Sumber : Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha Perikanan
2.1.6. Keadaan tingkat produksi
Tingkat Produksi Perikanan dalam satu tahun di
Desa Karangreja dapat dilihat pada Tabel 8. sebagai berikut :
Tabel 8.
Data tingkat produksi dalam satu tahun
No
|
Desa
|
Tingkat
Produksi (ton/tahun)
|
|||
Budidaya
|
Pengolahan
pindang
|
||||
Aktual
|
Potensial
|
Aktual
|
Potensial
|
||
1.
|
Karangreja
|
3,6
|
80
|
32
|
64
|
Sumber : Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Perikanan
III.
PERUMUSAN
MASALAH
Menentukan
masalah umum dan masalah khusus untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam
kelompok budidaya dan pengolah hasil perikanan. Adapun perumusan masalah dalam
programa yang terdapat di Desa Karangreja yaitu masalah umum dan masalah khusus
dapat dilihat pada data berikut:
3.1
Perumusan
Masalah Budidaya Perikanan
Permasalahan
yang dihadapi oleh pembudidaya di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel
9. Masalah umum dan Masaah khusus budidaya perikanan
MASALAH UMUM
|
MASALAH KHUSUS
|
·
Aspek
Teknis
1. Teknik budidaya belum sesuai CBIB
2. Produksi ikan rendah
|
-
Tidak
melakukan persiapan kolam
-
Pemberian
pakan tidak sesuai dosis
-
Tidak
menggunakan pakan pellet
-
Penggunaan
teknologi yang masih tradisional
-
Tidak
mengetahui cara pengendaian hama dan penyakit
-
Manajemen
pemberian pakan blum sesuai
-
Tingkat
keamanan disekitar kolam masih rendah
|
·
Aspek
Ekonomi
1. Belum adanya dukungan dari pemerintah
2. Kemampuan modal usaha masih rendah
|
-
Sikap
pasif PU tentang pengetahuan bantuan
-
Kurangnya
keterampilan tentang pembukuan
-
Tidak
adanya modal
|
·
Aspek
Sosial
1. Kurangnya kunjungan, peatihan, dan penyuluhan perikanan
2. Pengetahuan tentang keompok masih rendah
3. Tidak adanya sarpras penunjang budidaya
|
-
Tidak
adanya penyuluh perikanan
-
Kelompok
dibuat hanya untuk mendapat bantuan
-
Belum
menjadikan perikanan sebagai pekerjaan pokok pembudidaya
-
Kurangnya
pertemuan kelompok
-
Belum
tahu manfaat dan fungsi kelompok
-
Belum
terbentuknya koperasi
-
Tidak
adanya TPI
|
3.2
Perumusan
Masalah Pengolah Hasil Perikanan
Permasalahan
yang dihadapi oleh pengolah hasil perikanan di Desa Karangreja dapat dilihat
pada tabel 10.
Tabel
10. Masalah umum dan Masalah khusus pengolah hasil perikanan
MASALAH UMUM
|
MASALAH KHUSUS
|
·
Aspek
Teknis
1.
Peningkatan produksi olahan belum berkembang
|
-
Penggunaan
alat yang masih tradisional
-
Jenis
olahan ikan yang hanya satu komoditas
|
·
Aspek
Ekonomi
1. Pengetahuan tentang manajemen usaha belum bisa
2. Kurangnya pengetahuan terhadap informasi pasar
3.
Kemampuan moda usaha masih rendah
|
-
Kurangnya
keterampilan tentang pembukuan
-
Tidak
meakukan analisa usaha
-
Kurangnya
pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk
-
Pemasaran
yang tidak terlalu luas
-
Kurangnya
modal
-
Kurang
lengkapnya sarana prasarana pengolahan
|
·
Aspek
Sosial
1.
Kurangnya kunjungan, peatihan, dan penyuluhan perikanan
2.
Minat berkelompok kurang
|
-
Tidak
adanya penyuluh perikanan
-
Kurangnya
pertemuan kelompok
-
Belum
tahu manfaat dan fungsi kelompok
|
3.3.
Uji
Prioritas Masalah
Uji
prioritas masalah dengan metode GMP. Bisa dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Uji prioritas masalah
NO.
|
Jenis Masalah
|
Nilai (1-3)
|
Jumlah
|
Proritas
|
||
G
|
M
|
P
|
||||
1.
|
Kurangnya pengetahuan tentang teknik
pemberian pakan
|
3
|
3
|
3
|
9
|
I
|
2.
|
Kurangnya pengetahuan tentang teknik
Persiapan kolam
|
3
|
3
|
3
|
9
|
I
|
3.
|
Kurangnya
pengetahuan tentang budidaya secara intensif
|
3
|
3
|
3
|
9
|
I
|
4.
|
Harga pakan yang mahal
|
2
|
3
|
3
|
8
|
II
|
5.
|
Kurangnya keterampilan tentang
pembukuan
|
2
|
2
|
3
|
7
|
III
|
6.
|
Kurangnya minat mencari informasi mengenai
lembaga keuangan pinjaman usaha
|
3
|
1
|
1
|
5
|
V
|
7.
|
Tidak
adanya minat pembudidaya/ pengolah untuk menjadi penyuluh swadaya atau
|
3
|
3
|
3
|
9
|
I
|
8.
|
Rendahnya
kesadaran hukum pembudidaya dalam berkelompok
|
1
|
1
|
1
|
3
|
VI
|
9.
|
Kurangnya
pengetahuan tentang penggunaan alat baru/modern
|
3
|
3
|
2
|
8
|
II
|
10.
|
Kurangnya pasokan
ikan dengan jenis ikan yang berbeda
|
2
|
2
|
2
|
6
|
IV
|
11.
|
Kurangnya
pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk
|
2
|
1
|
1
|
4
|
VI
|
12.
|
Bantuan barang
dari pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan
|
3
|
3
|
2
|
8
|
II
|
13.
|
Rendahnya
pengetahuan untuk mengakses jaringan dan memperluas area pemasaran
|
2
|
1
|
1
|
4
|
VI
|
14.
|
Kurangnya
pertemuan kelompok
|
2
|
1
|
2
|
5
|
V
|
Keterangan:
Gawat : Merupakan besar/kecil akibat atau
kerugian bagi pelaku utama
Mendesak : Adalah ketersediaan waktu bagi
pemecahan masalah tertentu. Bila
masalah
tersebut tidak dapat ditunda berarti semakin mendesak.
Penyebaran : Merata atau hanya parsial saja masalah
tersebut muncul, semakin
merata berarti
penyebaranya semakin tinggi.
IV.
PERUMUSAN
TUJUAN
Menentukan
tujuan umum dan tujuan khusus untuk mengetahui apa yang ingin dicapai dalam
kelompok budidaya dan pengolah hasil perikanan. Adapun perumusan tujuan dalam
programa yang terdapat pada Desa Karangreja yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
4.1.
Perumusan Tujuan Budidaya Perikanan
Tujuan umum dan tujuan khusus
pembudidaya di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel
12. Tujuan umum dan tujuan khusus budidaya perikanan
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
·
Aspek
teknis
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya yang baik
dan benar
2. Upaya meningkatkan produksi budidaya
|
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang teknik persiapan kolam
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang pemberian pakan sesuai dosis
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang perlunya pemberian pakan pellet
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang polla pemeliharaan secara intensif
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang cara pengendalian hama dan penyakit
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang waktu pemberian pakan
-
Meningkatkan
keamanan disekitar kolam
|
·
Aspek
Ekonomi
1.
Dukungan dari pemerintah
2.
Meningkatkan kemampuan modal usaha
|
-
Pengadaan
pengajuan bantuan sarana prasarana dari pemerintah
-
Meningkat
pengetahuan tentang cara pembukuan
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang pengajuan bantuan modal
|
·
Aspek
Sosial
1.
Mengadakan kunjungan, pelatihan dan penyuuhan
perikanan
2.
Meningkatkan pengetahuan tentang kelompok
perikanan
|
-
Merekrut
tenaga penyuluh perikanan
-
Menumbuhkan
minat pembudidaya untuk mau menjadi penyuluh swadaya
-
Memberikan
pengarahan tentang pengertian suatu kelompok
-
Menumbuhkan
minat untuk menjadikan perikanan sebagai pekerjaan utama
-
Meningkatkan
pertemuan kelompok
|
4.1
Perumusan Tujuan Pengolah Hasil Perikanan
Tujuan umum dan tujuan khusus pengolah hasil
perikanan di Desa Karangreja dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel
13. Tujuan umum dan khusus pengolah hasil perikanan
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
·
Aspek
teknis
1.
Upaya meningkatkan produksi olahan ikan
|
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang penggunaan alat yang modern
-
Menambah
jenis komoditas olahan ikan
|
·
Aspek
Ekonomi
1.
Meningkatkan pengetahuan tentang manajemen usaha
2.
Menambah pengetahuan tentang informasi pasar
3.
Upaya meningkatkan moda usaha
|
-
Meningkatkan
keterampilan tentang pembukuan
-
Melakukan
proses analisa usaha
-
Meningkatkan
pengetahuan Pelaku utama untuk meakukan pengemasan produk
-
Memperluas
area pemasaran
-
Menambah
modal usaha melalui pengajuan bantuan modal dari pemerintah
-
Melengkapi
sarana prasarana pengolahan melalui pengajuan bantuan
|
·
Aspek
Sosial
1. Mengadakan kunjungan, pelatihan dan penyuuhan perikanan
2. Menumbuhkan minat berkelompok
|
-
Merekrut
tenaga penyuluh perikanan
-
Menumbuhkan
minat pembudidaya untuk mau menjadi penyuluh swadaya
-
Meningkatkan
pertemuan rutin dengan kelompok
-
Meningkatkan
pengetahuan tentang fungsi kelompok
|
4.3.
Cara Mencapai Tujuan
Untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam programa ini harus dibuat suatu
rencana kegiatan tahunan. Adapun rencana kegiatan tahunan dalam programa untuk mencapai tujuan yang terdapat di Desa
Karangreja.
4.3.1.
Cara mencapai tujuan kegiatan budidaya perikanan
Tabel
14. Cara mencapai tujuan budidaya
No
|
Masalah
|
Kegiatan
|
Tujuan
|
Metode
|
Sasaran
|
Vol
|
Lokasi
|
Waktu
|
Biaya
|
SBR Biaya
|
Pelaksana
|
Penanggung
jawab
|
Pihak Terkait
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
A
|
Aspek
Teknis
|
||||||||||||
|
|||||||||||||
1.
|
Kurangnya
pengetahuan tentang teknik pemberian pakan
|
Sosialisasi penting teknik persiapan
kolam
|
Peningkatan PKS
|
Ceramah, dem.car dan pertemuan
|
Pelaku utama dan Kelp. RTP
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K,
PPL
|
Dinas KP,
BP3K
|
2.
|
Kurangnya
pengetahuan tentang teknik Persiapan kolam
|
Sosialisasi pentingnya cara mengukur
kualitas air pada kolam
|
Peningkatan PKS
|
Dem.cara Diskusi,
dan pertemuan
|
Kelp. RTP
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K, PPL
|
Dinas KP,
BP3K
|
3.
|
Kurangnya pengetahuan tentang budidaya secara
intensif
|
Penyuluhan
|
Peningkatan PKS
|
Pemutaran film, Dem.car dan pertemuan
|
Pelaku utama, Pokdakan
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
300.000
|
PM
|
Penuluh PPL
|
Kepala BP3K
|
BP4K, BP3K.
|
4.
|
Harga pakan yang mahal
|
Penyuluhan, Pelatihan
|
Meningkatkan kemampuan membuat pakan
|
Dem.cara, pertemuan
|
Pokdakan
|
3x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K
|
Dinas KP, BP4K, BP3k
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
B
|
Aspek Ekonomi
|
||||||||||||
5.
|
Kurangnya minat mencari informasi mengenai lembaga
keuangan pinjaman usaha
|
Penyuluhan
|
Peningkatan
PKS
|
Individu,
kelompok
|
Kelp.RTP
|
2
x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
|
Penyuluh PPL
|
Koord. Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP
|
6.
|
Kurangnya keterampilan tentang pembukuan
|
Penyuluhan
dan sosiaisai
|
Peningkatan
PKS
|
Dem.car,
pelatihan
|
Pelaku
utama
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
100.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Koor
Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP, Perbankan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
C
|
Aspek
Sosial
|
||||||||||||
7.
|
Tidak
adanya minat pembudidaya untuk menjadi penyuluh swadaya atau sukarela
|
Penyuluhan, sosialisasi
|
Peningkatan PKS
|
Ceramah dan pelatihan
|
Kelompok
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
20.000
|
swadaya
|
Penyuluh PPL
|
Koor
Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP
|
8.
|
Rendahnya kesadaran hukum pembudidaya dalam
berkelompok
|
Penyuuhan
|
Peningkatan PKS
|
ceramah
|
Pelaku utama
|
2x
|
Desa Karangreja
|
Jan - Des
|
20.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K
|
BP3K
|
4.3.2.
Cara mencapai tujuan kegiatan pengolah hasil perikanan
Tabel
14. Cara mencapai tujuan pengolah hasil perikanan
No
|
Masalah
|
Kegiatan
|
Tujuan
|
Metode
|
Sasaran
|
Vol
|
Lokasi
|
Waktu
|
Biaya
|
SBR Biaya
|
Pelaksana
|
Penanggung
jawab
|
Pihak Terkait
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
A
|
Aspek
Teknis
|
||||||||||||
|
|||||||||||||
1.
|
Kurangnya
pengetahuan tentang penggunaan alat baru/modern
|
Penyuluhan dan pelatihan
|
Peningkatan PKS
|
Dem.cara dan pertemuan
|
Pelaku utama dan Kelp. RTP
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
100.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K,
PPL
|
Dinas KP
BP3K
|
2.
|
Kurangnya
pasokan ikan dengan jenis ikan yang berbeda
|
Penyuluhan dan kunjungan
|
Peningkatan PKS
|
Diskusi,
dan pertemuan
|
Kelp. RTP
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
swadaya
|
Penyuluh PPL
|
Kepala BP3K
|
Dinas KP
BP3K
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
B
|
Aspek Ekonomi
|
||||||||||||
3.
|
Kurangnya pengetahuan Pelaku utama untuk melakukan
pengemasan produk
|
Penyuluhan
dan pelatihan
|
Peningkatan
PKS
|
Demcar,
ceramah.
|
Kelp.RTP
|
2
x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
100.000
|
PM
|
Penyuluh PPL
|
Koor
Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP
|
4.
|
Rendahnya pengetahuan untuk mengakses jaringan dan
memperuas area pemasaran
|
Penyuluhan
dan kunjungan
|
Peningkatan
PKS
|
Ceramah
|
Pelaku
utama
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
20.000
|
Swadaya
|
Penyuluh PPL
|
Koor
Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
C
|
Aspek
Sosial
|
||||||||||||
5.
|
Tidak adanya minat pembudidaya/ pengolah untuk
menjadi penyuluh swadaya atau sukarela
|
Penyuluhan dan sosialisasi
|
Peningkatan PKS
|
Ceramah dan kunjungan
|
Pelaku utama
|
2x
|
Desa
Karangreja
|
Jan - Des
|
50.000
|
swadaya
|
Penyuluh PPL
|
Koor
Penyuluh
|
BP3K
Dinas KP
Perbankan
|
V.
PENUTUP
5.1
Penutup
Programa Penyuluhan
Perikanan Desa Karangreja Tahun 2015 ini disusun secara terpadu dan
partisipatif yang melibatkan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan serta
penyelenggara penyuluhan perikanan dan stakeholder yang terkait.
Langkah-langkah dalam penyusunan Programa Penyuluhan Perikanan ini dilakukan
secara bertahap melalui proses identifikasi, analisis dan pengkajian,
penyusunan, verifikasi dan pengesahan programa penyuluhan. Tahapan kegiatan
tersebut adalah :
1)
Rencana
kegiatan penyusunan programa penyuluhan perikanan.
2)
Identifikasi potensi
wilayah.
3)
Analisis potensi
wilayah.
4)
Penetapan factor
penentu atau permasalahan prioritas (Impact Point ).
5)
Penyusunan konsep
programa, verifikasi dan pengesahan.
Dengan tersusunnya Programa
Penyuluhan Perikanan Desa
Karangreja Tahun 2015 ini
diharapkan tujuan penyuluhan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Pada
dasarnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan penyuluhan perikanan ini akan
tercapai apabila terjalin kerjasama yang baik dari semua pihak antara pelaku
utama/pelaku usaha perikanan, masyarakat perikanan, Penyuluh Perikanan, swasta
dan Pemerintah (sebagai fasilitator).
Disadari bahwa dalam
penyusunan programa ini masih terdapat kekurangan, baik materi maupun dalam
penyajian. Oleh karena itu kami harapkan masukan dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan demi tercapainya tujuan penyuluhan perikanan di Desa Karangreja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar